Selamat Datang di Situs akhmadshoim.blogspot.com Cp. 082323989890 e-mail: soimah49@gmail.com

Minggu, 07 April 2013

Forsima Jateng Gelar Diskusi Inklusifitas bersama HTI dan LDII


SEMARANG –  Akhir-akhir ini, aksi kekerasan dan fenomena konflik yang seringkali terjadi baik intern maupun antarumat beragama. Bahkan, kekerasan juga terjadi antar kelompok. Hal itu harus disikapi dengan perdamaian serta sikap yang inklusif terhadap kelompok atau ormas lain.
“Inklusifitas ini diperlukan, ormas-ormas Islam maupun kelompok tertentu hendaknya tidak bersikap eksklusif dengan pendapatnya pribadi,” ungkap Singgih Tri Sulistyono,  pengurus HTI Jawa Tengah dalam diskusi bertajuk  Inklusifitas Beragama dalam Perspektif Aliran Agama Islam di Indonesia yang diselenggarakan Forsima PAI Jateng, HMJ PAI IAIN, dan LKAP PMII Rayon Tarbiyah, di aula kampus IAIN Walisongo, kemarin.
Dalam penjelasannya, Singgih Saptadi menegaskan bahwa tujuan HTI adalah mengembalikan kehidupan Islami. Aturan Islam bisa tegak dengan adanya khilafah Islamiyah. untuk tetap menjaga keutuhan tersebut, perlu adanya pemahaman inklusifitas keagamaan.  
“Khilafah Islamiyah ini merupakan sistem kepemimpinan tunggal dalam umat Islam. Yakni seorang pemimpin yang menjalankan pemerintahan Islam di seluruh dunia,” ujar  lulusan program doktoral Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Prinsip khilafah yang digagas HTI, lanjut Singgih Saptadi, berupaya mengembangkan kehidupan Islami yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Ketua LDII, Prof Dr Suparman Syukur MA menjelaskan, bahwa toleransi antar umat beragama atau toleransi antar madzhab dan aliran dalam umat seagama hingga kini masih diselimuti persoalan.
“Tugas mahasiswa sekarang adalah mencari titik temu agar antar aliran dapat terkomunikasi dengan baik,” ujar Guru Besar Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo.
Lebih lanjut, bapak berkaca mata ini menjelaskan, cara menyatukannya adalah dengan adanya rumusan dan adanya paradigma baru. “Kita bisa hidup dalam satu ormas, dan membuka hubungan silaturahmi dengan ormas lain,” tambahnya.
 Suparman mengharapkan, forum ini bisa menjembatani untuk komunikasi yang efektif sehingga terjalin sinergitas dalam pengawalan kebijakan-kebijakan, khususnya yang menyangkut pendidikan agama Islam.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites