Suara Merdeka Pendidikan
07 April 2012
- Dies Natalis Ke-42 IAIN Walisongo
SEMARANG- Peningkatan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Walisongo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) pada 2013 diharapkan
bukan untuk ajang gagah-gagahan. Sebab, perubahan status tersebut harus
mampu meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia
(SDM).
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Rustriningsih pada Dies Natalis Ke-42 IAIN Walisongo di Aula Kampus I, Kamis (5/4). Dia mengatakan, sungguh tepat jika pada peringatan ini mengambil tema ’’Memperkokoh Persatuan Menuju UIN Walisongo Semarang’’, karena dengan perubahan status, ke depan perguruan tinggi ini harus mengutamakan persatuan dan kebersamaan untuk mencapai keberhasilan dalam meraih tujuan, cita-cita, dan harapan.
’’Dengan persatuan, segalanya harus menjadi semakin mudah dikerjakan dan diselesaikan,’’ ungkapnya.
Konversi IAIN menjadi UIN hendaknya tidak semata untuk menjadi lembaga bisnis yang berorientasi pada keuntungan atau menaikkan pamor, melainkan sebagai semangat membangun SDM yang andal dan berkualitas di perguruan tinggi.
Rustriningsih berharap ke depan akan banyak lahir SDM yang bukan saja menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, namun juga profesional dan berdaya saing tinggi.
Pembangunan Gedung
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Semarang Hendi Hendar Prihadi, muspida, dan para pendiri IAIN Walisongo beserta anggota senat.
Rektor IAIN Walisongo Prof Dr Muhibbin MAg mengatakan, konversi IAIN ke UIN Walisongo siap pada tahun 2013. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan gedung-gedung perkuliahan baru, gedung serbaguna (GSG), dan beberapa fasilitas kampus yang lain.
’’Di samping itu, IAIN telah menyiapkan 24 prodi untuk menampung calon mahasiswa dari seluruh Jateng, karena telah mendapat bantuan dari IDB sebesar 35 juta dolar AS,’’ tandasnya. (K3-37)
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Rustriningsih pada Dies Natalis Ke-42 IAIN Walisongo di Aula Kampus I, Kamis (5/4). Dia mengatakan, sungguh tepat jika pada peringatan ini mengambil tema ’’Memperkokoh Persatuan Menuju UIN Walisongo Semarang’’, karena dengan perubahan status, ke depan perguruan tinggi ini harus mengutamakan persatuan dan kebersamaan untuk mencapai keberhasilan dalam meraih tujuan, cita-cita, dan harapan.
’’Dengan persatuan, segalanya harus menjadi semakin mudah dikerjakan dan diselesaikan,’’ ungkapnya.
Konversi IAIN menjadi UIN hendaknya tidak semata untuk menjadi lembaga bisnis yang berorientasi pada keuntungan atau menaikkan pamor, melainkan sebagai semangat membangun SDM yang andal dan berkualitas di perguruan tinggi.
Rustriningsih berharap ke depan akan banyak lahir SDM yang bukan saja menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, namun juga profesional dan berdaya saing tinggi.
Pembangunan Gedung
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Semarang Hendi Hendar Prihadi, muspida, dan para pendiri IAIN Walisongo beserta anggota senat.
Rektor IAIN Walisongo Prof Dr Muhibbin MAg mengatakan, konversi IAIN ke UIN Walisongo siap pada tahun 2013. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan gedung-gedung perkuliahan baru, gedung serbaguna (GSG), dan beberapa fasilitas kampus yang lain.
’’Di samping itu, IAIN telah menyiapkan 24 prodi untuk menampung calon mahasiswa dari seluruh Jateng, karena telah mendapat bantuan dari IDB sebesar 35 juta dolar AS,’’ tandasnya. (K3-37)
0 komentar:
Posting Komentar