Selamat Datang di Situs akhmadshoim.blogspot.com Cp. 082323989890 e-mail: soimah49@gmail.com

Rabu, 02 Mei 2012

Peran Pembimbing Rohani Sangat Penting


Suara Merdeka, Kamis, 3 Mei 2012
Selain dokter dan perawat, peran bimbingan rohani (Bimroh) dalam setiap Rumah Sakit sangat penting dibutuhkan. Peran Bimroh ini sebagai usaha penyembuhan psikospiritual terhadap pasien. Setiap pasien di Rumah Sakit sebenarnya sangat membutuhkan bimbingan rohani sebagai proses percepatan dalam penyembuhan.
Ada sekitar 20-an Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jawa Tengah yang sudah memiliki Bimroh. Beberapa RSUD yang sudah mengadakan Bimroh yaitu RSUD Kariadi, RSUD Tugurejo, RSUD Moewardi Surakarta,    RSUD Dr. Cipto, RSU Magelang, RSUD Banyumas, dan yang lain.
Dr Pungky Samhasto, M. Qih, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng mengatakan, eksistensi peran Bimroh pada pasien di Rumah Sakit banyak membantu Rumah Sakit dalam penanganan pasien, serta dapat mempercepat penyembuhan.
“Adanya Bimroh bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui pencegahan, peniadaan, identifikasi dini, penilaian serta penyelesaian masalah-masalah fisik, psikososial dan spiritual,” paparnya di sela-sela Seminar Nasional Pengembangan Profesionalitas Layanan Bimbingan Rohani Islam pada Pasien Menuju Pola Pelayanan Holistic Rumah Sakit di Jawa Tengah di Laboratorium Dakwah Fakultas Dakwah IAIN, Selasa (18/4).
Pungky menambahkan, di Jawa Tengah itu ada 258 Rumah Sakit. Harapannya tiap Rumah Sakit ada empat orang saja, maka kebutuhan Bimroh di Jateng sebanyak kurang lebih 1000 orang. “Ini adalah peluang bagi para Bimroh yang ada di Jawa Tengah,” tambahnya.
Syamsudin Salim dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung memaparkan, perlu adanya reformulasi model bimbingan rohani pada pasien di Rumah Sakit. Reformulasi ini terkait fungsi Bimroh yaitu, pelayanan terhadap pasien, dakwah terhadap masyarakat, dan bimbingan terhadap karyawan. Beberapa program Bimroh adalah, pembinaan mental spiritual, Islamic hospital culture, bimbingan rohani pasien, dan dakwah sosial.
“David B Larson dkk dalam penelitiannya sebagaimana dimuat dalam Religious Commitment Healt (1992) menyatakan bahwa komitmen agama (Bimroh-red) amat penting dalam pencegahan agar seseorang tidak jatuh sakit, meningkatkan seseorang dalam mengatasi penderitaan bila ia sedang sakit serta mempercepat penyembuhan selain terapi medis yang diberikan,” tandasnya.
Prof. Dr. M. Fanani, Guru Besar Fakultas Kedokteran UNS menambahkan, peran religiusitas dan spiritualitas adalah faktor kultural yang sangat penting yang memberi struktur dan arti pada nilai manusia.
“Banyak pasien yang sembuh setelah mendapat terapi healing dari Bimroh.  Beberapa pasien yang sudah membuktikan yaitu, Akbar 2006, depresinya mulai hilang setelah bimbingan; Jalaludin 2006, skor kecemasannya telah hilang setelang healing; Amin Syukur, Kanker otaknya sembuh setelah banyak meningkatkan dzikir. Kesimpulannya, dzikir atau spiritual mampu meningkatkan motivasi hidup dan menghilangkan nyeri dalam tubuh.
Machasin yang juga narasumber dari IAIN menegaskan, jika ada Rumah Sakit yang tidak memanfaatkan layanan Bimbingan Rohani, hal ini kayaknya kurang bijak karena pentingnya fungsi Bimroh terhadap pasien.(im)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites