Selamat Datang di Situs akhmadshoim.blogspot.com Cp. 082323989890 e-mail: soimah49@gmail.com

Rabu, 02 Mei 2012

Belajar Antikorupsi Dari Jerman


Suara Merdeka, Kamis, 26 April 2012 
KEJUJURAN, antikorupsi, dan melayani masyarakat merupakan budaya unggul bangsa Jerman yang patut ditiru bangsa kita, dalam menghadapi permasalahan di Tanah Air.
Sebab, Indonesia sekarang mengalami krisis multidimensi. termasuk krisis moral dan kejujuran.
Tolkah MA, alumnus universitas Cologne Jerman mengatakan, Jerman sangat mementingkan budaya jujur.
Hal ini terbukti dengan banyak fasilitas umum yang tanpa penjagaan. Contohnya, membayar atau membeli tiket trem/bus tanpa petugas penarik, membeli koran dengan membayar dan mengambil sendiri tanpa ditunggui penjual, menggunakan student card untuk mendapatkan berbagai fasilitas (gratis transportasi, diskon makan di menza, dan diskon masuk museum), dan curang saat tes akan mendapat sanksi tegas.
’’Bila ini diterapkan di Indonesia, sungguh mengagumkan. Ketika mau pinjam buku di perpustakaan, saya bisa meminjam dalam jumlah yang banyak, puluhan bahkan ratusan. Mengembalikannya bebas. Bila buku yang dipesan tidak ada, perpus akan mencarikan di perpustakaan lain bahkan di kota lain tanpa biaya,’’ungkapnya.
Hal ini disampaikan di sela-sela diskusi Lintas Budaya, ’’Membangun Budaya Unggul Bangsa Indonesia dengan Bercermin pada Bangsa Jerman’’ dan peluncuran Pusat Pengembangan Budaya Unggul Bangsa (PPBUB), Senin (16/4), di Auditorium Kampus IAIN Walisongo Semarang.
Jana Kehren, dosen Universitas Leipsig Jerman, salah satu narasumber mengatakan, orang Jerman sangat mementingkan kejujuran. Bahkan, kejujuran sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Jones Ihlenfeldt, juga dosen universitas yang sama juga mengatakan, bekerja harus tepat waktu. ’’Kami tidak mengenal istilah jam karet. Kalau orang Jerman berbicara, tidak banyak basabasi. ’’Jerman, mampu bangkit setelah diluluhlantakkan Amerika saat Perang Dunia II, dan tumbuh menjadi bangsa kuat dan maju. Bahkan kini, Jerman menjadi lokomotif Uni Eropa.
Salah satu contoh lain kejujuran adalah soal tertib berlalu lintas. ’’Jika ada orang melanggar lalu lintas, dan berusaha menyogok polisi, seketika itu sang polisi langsung marah dan segera mnilang. Ini adalah bukti antikorupsi di Jerman,’’ tambahnya.(Akhmad Shoim, pegawai Sub Bagian Humas IAIN Walisongo Semarang dan Litbang SKM Amanat-61)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites