SEMARANG – Akhir-akhir
ini, aksi kekerasan dan fenomena konflik yang seringkali terjadi baik intern
maupun antarumat beragama. Bahkan, kekerasan juga terjadi antar kelompok. Hal itu
harus disikapi dengan perdamaian serta sikap yang inklusif terhadap kelompok
atau ormas lain.
“Inklusifitas ini diperlukan,
ormas-ormas Islam maupun kelompok tertentu hendaknya tidak bersikap eksklusif
dengan pendapatnya pribadi,” ungkap Singgih Tri Sulistyono, pengurus HTI Jawa Tengah dalam diskusi
bertajuk Inklusifitas Beragama dalam
Perspektif Aliran Agama Islam di Indonesia yang diselenggarakan Forsima PAI Jateng,
HMJ PAI IAIN, dan LKAP PMII Rayon Tarbiyah, di aula kampus IAIN Walisongo, kemarin.
Dalam penjelasannya, Singgih Saptadi
menegaskan bahwa tujuan HTI adalah mengembalikan kehidupan Islami. Aturan Islam
bisa tegak dengan adanya khilafah Islamiyah. untuk tetap menjaga keutuhan
tersebut, perlu adanya pemahaman inklusifitas keagamaan.
“Khilafah Islamiyah ini merupakan
sistem kepemimpinan tunggal dalam umat Islam. Yakni seorang pemimpin yang
menjalankan pemerintahan Islam di seluruh dunia,” ujar lulusan program doktoral Institut Teknologi
Bandung (ITB) ini.
Prinsip khilafah yang digagas HTI,
lanjut Singgih Saptadi, berupaya mengembangkan kehidupan Islami yang tercermin
dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Ketua LDII, Prof Dr Suparman
Syukur MA menjelaskan, bahwa toleransi antar umat beragama atau toleransi antar
madzhab dan aliran dalam umat seagama hingga kini masih diselimuti persoalan.
“Tugas mahasiswa sekarang adalah
mencari titik temu agar antar aliran dapat terkomunikasi dengan baik,” ujar Guru
Besar Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo.
Lebih lanjut, bapak berkaca mata ini
menjelaskan, cara menyatukannya adalah dengan adanya rumusan dan adanya paradigma
baru. “Kita bisa hidup dalam satu ormas, dan membuka hubungan silaturahmi
dengan ormas lain,” tambahnya.
Suparman mengharapkan, forum ini bisa
menjembatani untuk komunikasi yang efektif sehingga terjalin sinergitas dalam
pengawalan kebijakan-kebijakan, khususnya yang menyangkut pendidikan agama
Islam.
0 komentar:
Posting Komentar