Berbicara tentang pariwisata Jawa Tengah, ingatan biasa langsung melayang
ke Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Dieng, Semarang, ataupun Solo.
Padahal Jawa Tengah memiliki 35 kabupaten dan kota. Masing-masing memiliki daya
tarik wisata andalannya.
Salah satunya adalah Jepara yang tenar dengan kursi-kursi kayu jati dan
Karimun Jawa. Nah, akhir pekan Anda bisa mampir ke Jepara, tak hanya untuk
menikmati keindahan Karimun Jawa, tetapi mengikuti tradisi unik festival obor
yang akan berlangsung pada 28 April 2012 ini.
Sesuai namanya yaktu Perang Obor Tegalsambi, ritual tradisional di
kegelapan malam ibarat perang api. Perang obor menjadi ciri khas Desa
Tegalsambi dan merupakan ritual kuno sejak awal abad ke-16.
Konon, perang obor dimulai oleh seorang tokoh desa bernama Kiai Babadan
dan abdinya yang bernama Ki Gemblong. Ritual sedekah bumi diyakini untuk
menghindari desa dari segala bala. Oleh karena itu, perang obor biasa dilakukan
tergantung masa panen.
Obor yang digunakan sendiri terbuat dari pelepah dan daun kelapa yang
sudah kering. Adu obor terus berlangsung sampai obor-obor habis. Luka bakar pun
tak terhindari. Namun uniknya, luka bakar dari peserta akibat bara bisa diobati
dengan air bertuah yang diberikan tokoh adat setempat.
Keesokan harinya, Anda bisa menelusuri pantai-pantai yang ada di Jepara
seperti Pantai Bandengan yang berada sekitar tujuh kilometer ke utara dari
pusat kota Jepara. Pantai berpasir putih ini cocok untuk tempat berenang dan
tempat favorit untuk melihat matahari terbenam.
Bisa juga mampir ke Pantai Bondo, Pantai Kartini, atau Pantai Empuk
Rancak. Pantai Empuk Rancak awalnya kalah tenar dengan pantai-pantai lainnya di
Jepara. Namun sejak penduduk lokal secara mandiri mengelola pantai ini, Pantai
Empuk Rancak mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Apalagi di tempat ini banyak warung-warung makan seafood. Menikmati
hidangan laut yang segar di tepi pantai berpasir putih, pasti terasa nikmat.
Pantai ini berada di desa Karang Gondang.
Penggemar wisata sejarah? Maka, arahkan perjalanan ke sebuat benteng
Portugis yang berada di desa Banyumanis. Agak jauh dari pusat kota Jepara,
yaitu sekitar 45 kilometer ke arah utara. Perjalanan menuju benteng akan
melewati jalanan yang kanan dan kiri jalan ditumbuhi pohon berusia ratusan
tahun. Peninggalan kolonial Portugis ini dibangun pada 1632.
Wisata kuliner pun tak bisa dilewatkan. Coba cicipi aneka makanan
tradisional Klenyem, Kenyol, dan Nagasar, yang merupakan jajanan tradisional.
Ada pula pindang srani yang terbuat dari ikan kerapu dengan kuah kuning. Salah
satu tempat berburu kuliner Jepara adalah di Shopping Center Jepara.
Menuju Jepara sangatlah mudah. Dari Jakarta bisa naik bus dari Terminal
Rawamangun, terminal Kampung Rambutan, atau Terminal Lebak Bulus, dengan
kisaran tiket Rp 350.000 pulang pergi. Jika dengan kereta api, bisa naik
kereta ekonomi Kertajaya dari Stasiun Senen. Lebih nyaman dengan kereta
eksekutif Sembrani atau kereta kelas bisnis Gumarang dari Stasiun Gambir.
0 komentar:
Posting Komentar