Selamat Datang di Situs akhmadshoim.blogspot.com Cp. 082323989890 e-mail: soimah49@gmail.com

Selasa, 05 Juni 2012

Moral Bangsa Pasca Lady Gaga


Setelah Heboh mendapatkan penolakan dari berbagai elemen dan pemerintah, Lady Gaga akhirnya menyatakan konsernya di Indonesia lewat promotornya Big Daddy kemarin.
Konser penyanyi luar negeri ini memantik keributan yang sangat heboh. Konser akbar artis papan atas  Amerika Serikat, Lady Gaga, yang dijadwalkan berlangsung awal Juni ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, batal setelah front pembela Islam (FPI) menyatakan menolaknya.
Dalam konser Lady kemarin memang banyak menuai pro-kontra berbagai pihak. Ini seharusnya disikapi dengan arif dan bijaksana.
Setidaknya ada dua alasan mengapa Lady Gaga ditolak di Indonesia. Pertama, karena Lady Gaga sering menampilkan erotisme dan nuansa sensual setiap kali melakukan konser. Ini dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan unggah ungguh kesopanan nusantara. Kedua, Lady Gaga dianggap merusak moral bangsa dan tidak sesuai dengan norma agama karena dianggap sebagai pemuja setan.
Sesungguhnya, apa yang dikhawatirkan dari seorang Lady Gaga? Begitu banyak urusan yang jauh lebih krusial di negeri ini, misalnya merubah moral bangsa dari pengaruh asing, kenapa harus ngurusi Lady Gaga yang hanya seorang penyanyi beraliran rock sensual semacam Madonna.
Alasan mereka yang menentang konser Lady Gaga, dia adalah penyanyi pemuja setan yang dikhawatirkan akan menghipnotis penonton, yang pertunjukannya menghina agama dan menyajikan pornografi.
Semua ini akan dianggap merusak “moral bangsa”. Pertanyaannya, pada bagian mana dari lagunya yang memuja setan, pertunjukan yang mana yang menghina agama dan pertunjukan yang mana yang menyajikan pornografi.
Apakah misalnya setelah Lady Gaga pentas terus para penonton tidak punya moral dan etika. Konser adalah sebuah kebebasan berekspresi dalam menuangkan ide-ide dan seni. Justru moral dibentuk sejak manusia itu lahir. Yang berperan penting dalam pembentukan moral yaitu dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakatnya.
Sebelum Lady Gaga konser di Indonesia moral para remaja usia sekolah di Negara kita sudah parah. Banyak terjadi tawuran antar pelajar, pergaulan bebas seolah menjadi keseharian para remaja, serta terjadinya korupsi kolusi dan nipotisme sudah mendarah daging di dalam jiwa pejabat pemerintah. Apakah ini semua karena Lady Gaga? tentu bukan.
Kemudian, Lady Gaga dianggap memuja setan. Kalau orang menonton konsernya dia akan menjadi setan karena terhipnotis olehnya. Ini sungguh tidak masuk akal. Sesungguhnya pemuja setan sudah muncul dari dulu sebelum adanya konser Lady Gaga terjadi.
Era sekarang para pemuja setan adalah mereka yang gila harta, gila jabatan, hedonisme, korupsi dan mabuk kekuasaan, mereka itu yang pemuja setan.
Penulis berpesan, sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menjaga moral bangsa, tapi bukan dengan cara menolak konser seperti ini.
Memberi teladan kepada generasi muda budaya anti korupsi lebih penting dilakukan di lingkungan keluarga dan di sekolah, dari pada memberi anak mainan-mainan yang kurang bermanfaat.
Memberi teladan kesopanan serta unggah-ungguh yang positif kepada para remaja supaya jangan tawuran, sekolah dengan baik, serta patuh pada orang tua. Sehingga nantinya diharapkan terjadi keharmonisan dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sehingga akhirnya berdampak pada kebaikan sikap dan moral generasi muda dan moral bangsa.
*Akhmad Shoim (Litbang SKM Amanat dan Sub Bagian Humas IAIN Walisongo Semarang)



0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites