Semarang
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo melakukan sosialisasi Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru (SPMB) Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) kepada
ratusan kepala sekolah di tingkat Madrasah Aliah (MA)/ SMA/ SMK se-Jawa Tengah,
Rabu (6/3). Sosialisasi ini dibuka langsung Rektor IAIN Walisongo Semarang,
Prof. Muhibbin.
Sosialisasi dilakukan supaya kepala sekolah mampu mengisi formulir
pangkalan data SPMB-PTAIN secara on-line dengan benar. “Form pangkalan data
SPMB-PTAIN ini hampir sama dengan PDSS
yang ada di SNMPTN. Hanya saja kalau SPMB-PTAIN itu pengkalan data PTAIN di
bawah Kementerian Agama,” papar Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Dr Musahadi
MAg.
Para kepala sekolah dilatih bagaimana mengakses login username dan
password di www.spmb-ptain.ac.id. Setelah login terbuka, kepala sekolah bisa mendaftarkan
siswa-siswinya dengan mengisi jurusan dan jumlah siswanya, lalu mengisi nilai
KKM, nilai siswa, data siswa, dan nilai raport.
“Kepala sekolah juga bisa merubah data, jika ada perubahan atau kesalahan dalam
penginputan data siswa. Jika tahap itu
telah dilakukan, maka kepala sekolah langsung melakukan finalisasi data siswa
serta mengunduh rekomendasi siswa yang diajukan, tambahnya saat mengisi materi
sosialisasi spmb-ptain 2013.
Menurutnya, kami memfasilitasi jika nantinya ada kepala sekolah
yang belum bisa menginput data di spmb-ptain.ac.id. “kami akan menyiapkan
tenaga ahli dalam penginputan data jika nantinya ada yang minta bantuan ke IAIN
Walisongo, tegasnya.
Disamping panduan untuk sekolah, pemateri juga memberi panduan
untuk siswa. Yakni bagaimana cara login, mengunggah foto siswa, mengisi biodata
siswa dan orang tua, memilih PTAIN dan program studi, mengunggah bukti prestasi
dan finalisasi pendaftaran.
Safrudin, Kepala Sekolah MAN 2 Pati mengatakan, kami sangat senang
bisa mendapat tambahan pengetahuan baru. “Ada beberapa item yang saya kurang
begitu paham, setelah mengikuti pelatihan, akhirnya terjawab sudah,” ungkapnya.
Senada dengan Safrudin, Anis Zubaidah menambahkan, saya sering
kebingungan ketika merubah kesalahan saat terlanjur memasukkan data siswa,
sehingga saya harus minta bantuan guru lain. “Di dalam pelatihan ini saya
melakukannya sendiri,” tambahnya.(soim)
0 komentar:
Posting Komentar