Hari
Minggu, 17 Juni 2012, 27 Rajab 1433 Hijriyah, muslim diseluruh dunia
memperingati Isra’ Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW. Perjalanan spiritual Nabi
Muhammad SAW. sebaiknya tidak hanya dipahami dari sisi historis perjalanan
rasul dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqso, kemudian naik sampai ke Sidrotul
Munta.
Seharusnya
kita maknai kembali dalam kontek kekinian yang patut kita teladani. Ada banyak
pesan social, moral dan spiritual yang diteladankan rasul.
Pada hakekatnya peristiwa isra’ mi’raj penuh dengan aspek‐aspek multi dimensional yang akan selalu memberi arah
bagi kehidupan umat manusia sepanjang zaman.
Dimana hasil utama perjalanan Nabi Muhammad SAW menghadap Allah
SWT, adalah perintah Allah kepada umat Islam untuk melaksanakan shalat lima
waktu yang menjadi kewajiban ummat Islam berbakti
kepada Allah SWT sekaligus menuntut kita secara
konsekuen mengamalkannya agar terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.
Disinilah nilai-nilai sholat lima waktu harus teraktualisasi
dalam kehidupan kita, bagimana menjadi pemimpin
yang ditaati dan bagaimana menjadi makmum yang taat.
Sebagai pemimpin mari kita berusaha
mewujudkan suatu cita-cita luhur dalam menjadikan suatu masyarakat adil
dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Karena memang untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur bukanlah mudah, banyak tantangan dan hambatan.
Serta memerlukan waktu dan kerja keras disamping itu perlunya dukungan dari
seluruh element masyarakat dan sebagai masyarakat.
Setiap tantangan dan hambatan harus kita hadapi dengan kerja
keras, kerja yang cerdas dan kerja yang ikhlas sekaligus harus
sungguh‐sungguh serius dalam menjalankan kehidupan ini sesuai
perintah agama.
Adapun pesan moral yang terkandung pada isra’
mi’raj adalah terciptanya secara nyata sebuah tatanan masyarakat yaitu
terbentuknya sifat adil, jujur, santun, kasih sayang, persaudaraan dan cinta
kasih.
Dalam hal ini sebagai masyarakat kita harus bertekad untuk tidak
akan pernah berhenti berjuang dan berusaha untuk mengatasi keadaan. dengan
keyakinan yang kuat, bahwa perjuangan dan usaha itu betapa pun sulitnya suatu
saat pasti akan berhasil.
Allah SWT telah berjanji bahwa Dia akan membukakan jalan bagi
setiap orang yang sungguh‐sungguh
berjuang dan berusaha dalam mengatasi setiap persoalan yang dihadapinya.
Hendaknya kita tidak akan pernah berputus asa dalam mengharapkan keridhoan
Allah SWT.
Tugas
Semua Umat
Dalam konteks keindonesiaan dan
kekinian, persoalan sosial yang sedang melanda negeri ini (kemiskinan,
pengangguran, dan lain-lain) merupakan tugas semua umat beragama untuk ikut
ambil bagian dalam menyelesaikannya.
Kemiskinan dan pengangguran bukan
hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas kita semua. Inilah makna Mi'raj sesungguhnya.
Persoalan agama adalah persoalan moral. Ia pun memahami Isra Mi'raj sebagai
sarana peningkatan nilai spiritual dan sosial.
Dalam konteks keindonesiaan,
persoalan yang sangat mendasar bagi umat Islam pada umumnya adalah terjebak dan
sibuknya umat pada ritual semata. Pelaksanakan salat, meningkatkan haji sampai
berlimpah-limpah kuotanya, tapi tidak pernah memperhatikan persoalan sosial
masyarakat.
Padahal, ajaran yang dibawa
Muhammad SAW dari Isra Mi'raj adalah untuk memperbaiki kehidupan manusia dari
segi moral (ahlak).
Tugas Muhammad SAW hanya
memperbaiki moral manusia. Khususnya terkait kejujuran. Di Indonesia,
kejujuran sudah jadi barang yang sangat langka. Padahal, kejujuran adalah hal
utama yang harus dijadikan pegangan oleh para pemimpin dan orang-orang yang
memahami agama.(Soim)
0 komentar:
Posting Komentar