Semarang - Muslimat NU Jateng
menggelar Peringatan Harlah Muslimat NU ke-67 dengan tema mengawal NKRI melalui
Pendekatan Keadilan, Persatuan dan Kesejahteraan.
Peringatan digelar
di Hall Masjid Agung Jawa Tengah dan dihadiri Ibu Gubernur Jateng Sri Suharti
Bibit Waluyo, Ketua Muslimat NU Jateng Prof Dr Hj Ismawati, Dra Hj Mursyidah
dari Muslimat Pusat, dan pengurus Muslimat NU Cabang di Kabupaten/Kota di Jateng,
Sabtu (20/4).
Ketua Muslimat
NU Jateng, Prof Dr Hj Ismawati mengatakan, sampai sekarang Muslimat NU berjuang
menjaga keutuhan bangsa. NU sangat
mendukung keutuhan NKRI, hal ini sudah dideklarasikan di maktamar NU di
Situbondo.
“Muslimat mengutamakan
pendidikan kaum perempuan, partisipasi muslimat sangat penting kepada warga Muslimat dengan memberi pelatihan
kepemimpinan, baksos KB bekerjasama dengan BKKBN di 12 titik di Jawa Tengah, pelatihan
menjahit dan ketrampilan di Balai Latihan dan Diklat (BLK) Swasta,” paparnya.
Muslimat juga memberi
bantuan Ribuan Bibit Pohon dalam rangka Hari Bumi Sedunia. Pemberian diberikan
secara simbolis oleh ketua Muslimat NU Jateng Prof Dr Hj Ismawati kepada
pengasuh Panti Asuhan Darul Hadlonah Hj Salma.
Ketua Umum Muslimat
NU Pusat yang diwakili Dra. Hj Mursyidah mengatakan, muslimat jumlahnya 12 juta
se-Indonesia. Hal ini merupakan organisasi dengan massa yang terbanyak di
Indonesia. Ini sangat luar biasa. Muslimat itu kader tersolid di Indonesia,
kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan RI.
Dia menambahkan,
Muslimat mengutamakan perjuangan perempuan yang bekerja siang malam di semua sektor
tanpa membebani APBD. Misi Muslimat adalah terwujudnya masyarakat sejahtera
berkualitas yang dijiwai ahli sunnah wal jamaah, jadi NKRI masuk dalam misi
Muslimat. Muslimat sampai sekarang menjaga keutuhan NKRI dan tidak pernah
mencederai NKRI.
“Tahun 2010 Muslimat
Tekad, yang digalakkan dengan BKKBN, lima tahun berikutnya tahun 2015 Muslimat
Cerdas, kemudian tahun 2020 Muslimat berkualitas, dan tahun 2025 Muslimat diharapkan
pada tataran mandiri,” tandasnya.
Program KB
tidak akan sukses tanpa Muslimat, pendidikan perempuan yang memperjuangkan
adalah Muslimat, termasuk hakim perempuan merupakan perjuangan kesetaraan
gender oleh Muslimat.
Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama, Dr Najahan Musyafak, Pengurus tanfidziyah NU menambahkan, di
tengah – tengah persoalan bangsa yang tidak menentu, tema NKRI sangat penting, kita
banyak dipengaruhi oleh radikalisasi agama, yang sudah menyebar di lembaga
pendidikan dan masjid-masjid. Kita harus extra hati-hati dan waspada kaitannya
dengan ideology. Kita jaga bersama agar keluarga kita tetap pada jalur
nahdlatul ulama dan aliran ahli sunnah waljamaah. Jangan sampai agama dijadikan
permainan dalam politik.
Muslimat juga mengumumkan
Juara I, II, dan III program baksos KB. Juara I diraih oleh Kabupaten Brebes,
Peringkat II diraih Kabupaten Tegal, peringkat direbut Kabupaten Magelang. Tropi
diberikan secara simbolis oleh Ibu Gubernur Jateng Sri Suharti Bibit Waluyo
didampingi ketua BKKBN Jateng
Terakhir Mauidzoh
hasanah disampaikan KH Hadlor Ikhsan dengan judul pentingnya peran perempuan dalam
Al-Quran. Dia menghimbau kepada ibu Muslimat bahwa dalam kegiatan apapun
sisipkan ilmu fiqih keluarga. Peran ibu dalam keluarga sangat penting dalam
mendidik karakter dan akhlak putra-putrinya. Akhmad Shoim (IPNU Cabang
Semarang)